29 Des 2013

Cewek, Mah, Emang Gitu!

          Pagi itu suasana kota Bekasi masih sepi, semilir bau hujan menghiasi awan yang menghalangi matahari. Saban hari, Bekasi dan sekitarnya memang sedang hobi membasahi daratan. Pagi, mendung. Siang, panas. Sore, gerimis. Malemnya, hujan deras. Gitu terus, sampe kiamat. Pelacur! (lho?)

        Dari segala kesebalan yang ada, ada satu hal positif yang bisa gue dapet kalo lagi musim ujan kayak gini. Ya, apalagi kalo bukan quality time? Duduk di sofa panjang, ditemani oleh secangkir white-coffee dan beberapa tumpuk novel jadul peninggalan orang tua.

KRING-KRING-KRINNG!!!!!!!!!! Ringtone handphone gue bordering seram. Ternyata temen lama gue nelfon. Namanya Rahayu, cuma gue biasa manggil dia Yayu.

“Iya, hallo, ada apa, Yu?” tanya gue, singkat.

“Besok ke Duren Sawit, ya! Gue tunggu di Domino Pizza, depan McD, tepat jam 11 siang. Pokoknya harus on time! Berani telat, gue bacok!”

TUT-TUT-TUT-TUUTT!!!!!

Yayu menutup panggilan-nya. Gue termengu heran, mangap, bingung mau ngapain.

KRING-KRING-KRIING!!!!!!!! Handphone gue kembali berdering, wih, ternyata Yayu mengulang panggilannya, gue yakin, dia ingin membatalkan janjinya, ato sekedar meminta maaf lantaran gaya bicaranya yang terlalu keras. Gue girang parah.
Panggilan gue terima.

“K-kenapa, Yu?”

“INGET YA, HAN! BERANI TELAT, GUE BACOK!”

“T-tapi, kan….”

“GUE BACOK!”


TUT-TUT-TUT-TUUTT!!!!!

Ada keheningan yang cukup panjang. Gue bergidik kacau. Kesel. Rasanya mau ngacak-ngacak ruang tamu, tapi males beresinnya. Yaudah, terpaksa gue diem aja.

1 Des 2013

Suratku, Untuk Pak Joko Widodo

Kepada Yth,

Bapak Joko Widodo
Gubernur Jakarta
Di Tempat

Dengan hormat,

Hallo, Pak Jokowi, gimana kabarnya? Sehat? Alhamdulillah. Sebelumnya saya ingin mengenalkan diri saya dulu, nama saya Septian Farhan Nurhuda, tapi bapak bisa panggil saya Farhan, Tian, atau Torres. Ya, bapak tau, kan, kalo nama lengkapnya Torres, itu, Farhando Torres? Oh, sorry, itu Fernando, ya.

Saya ingin memberi masukan kepada bapak, perihal kondisi jalan raya di Jakarta yang semakin lama, semakin menggila. Sebelumnya, saya tanyakan kepada bapak, apa yang bapak rasakan saat terjebak macet? Ya, saya tau, pasti bapak merasa kesal, apalagi jika istri bapak tidak SMS, dan menanyakan “Kamu dimana, baby?.” Ugh, biarkan saja, bapak tak perlu membalas SMS-nya. Percayalah, istri bapak akan tau lewat akun Foursquare yang bapak punya. Sorry, saya jadi ngaco.

Berbicara masalah kondisi jalan raya, saya tidak bisa menyalahkan kebijakan bapak, walau sejatinya, saya seringkali berkilah dalam hati, dan merasa jenuh, lantaran macet yang makin hari bukannya membaik, malah semakin buruk.

10 Nov 2013

Cinta Beda Agama Itu Sulit

            Di Dunia ini, hanya ada dua cinta yang sangat menyedihkan. 1). Cinta diam-diam. 2). Cinta beda keyakinan.

        Cinta diam-diam adalah perasaan mencinta yang tumbuh secara perlahan, melalui perantara hati yang salah. Banyak dari mereka yang terlibat cinta diam-diam, dan berakhir pada luka yang entah sampai kapan sembuhnya.

        Semua pasti tau, bagaimana proses manusia dalam menjalin asmara. Ya, pastinya semua itu berawal pada pengakuan perasaan, lalu berakhir pada konfirmasi pihak kedua.

        Pengakuan itu-pun sangat sederhana, misalnya: “Gue suka sama lo. Lo mau, gak, jadi pacar gue?” dan kita hanya menunggu beberapa detik untuk mendapat jawabannya. Eh, nggak juga, sih. Ada, kok, yang nunggu jawabannya sampe berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan sampe berabad-abad. Ya, sebut saja penolakan secara halus, seperti: “Uhm, pikir-pikir dulu, deh!”.

        Cinta diam-diam tak akan membawa banyak korban, karena aktifitas ini hanya membutuhkan satu korban untuk di hancurkan hatinya. Siapa korbannya? Ya, si pelaku cinta diam-diam.

        Banyak aktifitas ‘percuma’ yang mereka anggap menyenangkan, contohnya seperti mengamati setiap gerak-gerik seseorang yang sedang ia jadikan target. Baik secara langsung, maupun melalui media sosial. Bahkan si pelaku cinta diam-diam ini sangat mendetailkan apapun yang dilakukan oleh si target. Misalnya: ‘Ada satu momen dimana si target sedang berjalan di Taman, lalu dengan tak sengaja dia terjatuh, dan melukai tubuhnya sendiri’. Ya, momen barusan memang singkat. Tapi tidak, bagi pelaku cinta diam-diam. Gak percaya? Percaya, dong~

9 Sep 2013

Kenapa Kita Harus Jadi Penuntut?

 “Pokoknya aku gak mau sekolah, kalo Mama ama Papa gak beliin aku motor!”
        
Sebel nggak, sih, kalo kalian denger kalimat kayak gini? Entah itu di Sinetron, di Reality Show, ato di kehidupan nyata.

        Banyak hal yang mendasari munculnya kalimat seperti ini, entah itu karena godaan temen, mengikuti perkumpulan, ato karena gengsi, lantaran apa yang temen-temennya miliki, tidak (juga) dimiliki oleh dirinya. Apa itu suatu masalah? Kayaknya nggak, deh. Apalagi yang mengucapkan kalimat seperti itu (rata-rata) adalah pelajar SMA, yang notabennya adalah posisi tertinggi dalam jenjang pendidikan sekolah wajib. Ih, kampungan banget :’)

Ato, nggak.. mulai sekarang dirubah kalimatnya, jadi:

“Pokoknya aku gak mau dibeli-in motor, kalo Mama ama Papa gak nyuruh aku Sekolah!”

        Kalimatnya jadi keren, kan? Iya, dong. Dimana-dimana, pendidikan harus di ‘nomor-satu-kan’.

        So, gue merasa beruntung hidup dalam keterbatasan finansial. Setidaknya gue selalu meraih segalanya sesuai kemampuan gue, bukan nuntut ke orang tua. mau beli sepatu, nabung. Mau beli tas, nabung. Mau beli gadget, nabung. Cuma beli sempak doang yang bukan hasil nabung.

        Banyak hal yang bisa dibandingkan antara ‘penuntut’ dan ‘pencari’. Contohnya itu tadi, penuntut hanya ingin segala-galanya dengan cara instan. Padahal yang instan-instan hanya akan menghasilkan kesenangan, bukan kebahagiaan. Beda sama pencari, pencari menginginkan segala-galanya lewat usaha dia sendiri. Setiap kali orang terdeketnya ngomong: “Udah, biar gue aja yang ngelakuin..” dia selalu jawab: “Nggak, ah. Gue masih bisa sendiri, kok”. Nah, pertanyaan gue, kerenan mana, Penuntut atau Pencari?

25 Agu 2013

Sang Idola, Yang Kini Menua

        Terkadang manusia hanya memikirkan keadaan fisiknya saja, banyak dari mereka yang berfikir kalo kecantikan dan ketampanan adalah segala-galanya. Duh, kasian ya terbuai dalam ke-fatamorgaan hidup, pantesan korban oplas makin banyak di Dunia. Hehe.

        Cantik dan tampan itu emang perlu, sih, nggak ada manusia di muka bumi ini yang mengharapkan kekurangan dalam hidupnya. Kalo nggak bisa diraih? Ya itu tadi, oplas! Padahal kecantikan dan ketampanan itu tidak akan bertahan lama, lhooo. Ada kalanya dimana usia kita mulai mencuri kesempurnaan fisik. Yang tadinya gagah, berubah jadi bungkuk. Yang tadinya seksi, berubah jadi basi. Ada suatu momen yang menurut gue lucu.. iya, ketika keseksian dijadikan tolak ukur dalam percintaan. Menurut gue, itu nggak logis.. kalo seksi adalah ‘tolak ukur’ dalam persyaratan meraih cinta, lantas, bagaimana nasip ‘Porn Star’ diluar sana? Mereka di cari untuk ‘cinta’ dong? Bukan untuk ‘syahwat’. Hehe.

        Ah, gue jadi banyak ngomong gini. Mendingan langsung ke isi blog aja, deh. *jrengjreng*

        Oke, berhubung di mukhadimah tadi gue ngebahas soal fisik, jadi, hari ini gue mau ngebahas soal fisik (Yaiyalah, gembel!). Nah, gue mau nge-share beberapa public figure yang wajahnya menua. Tapi, menua karena effect dari camera editor, ya. Bukan aslinya. Hehe. Oke, here they are:

     1.   Justin Bieber





 “And I was like, BABY.. BABY.. BABY.. OH~ I thought you’d always be mine.. mine..”

Coba, perempuan dari Planet mana yang nggak suka sama Justin Bieber? Si pemilik akun Twitter dengan 44juta followers ini telah mencapai puncak karirnya. Kaya, tampan (katanya), berbakat, dan memiliki gaya dancing yang menggoda birahi para remaja wanita. beh, ain’t it fun?

17 Agu 2013

Paramore-Nite Kok Keren, Sih?


      Hallo, sebelum gue mengawali postingan hari ini, ada baiknya kalo gue ngucapin “Selamat-hari-raya-Idul-Fitri” dulu, ke kalian. Mohon maaf lahir batin ya. Semoga puasanya berkah, amin.

Postingan kali ini, masih sama seperti postingan bulan lalu. Yap, masih soal event gitu deh.. Cuma yang sekarang agak sedikit beda, ini semacem gathering band barat yang diadain sama panitia fanbase di tiap wilayahnya. So, kalian pernah denger band ‘PARAMORE’ kan? Duh, kalo nggak pernah denger berarti pengetahuan musik kalian patut dipertanyakan dong.. soalnya ini band kan terkenal banget. Oke.. oke.. kalo masih belum tau juga, gue kasih liat nih photo-nya.



        Nah, udah pada tau kan Paramore itu bagaimana? Band ini keren banget lho. Alirannya sih rock, cuma liriknya masih bisa didenger, jadi buat kalian yang mau ngapalin lirik lagunya, kayaknya gampang-gampang aja. nggak perlu searching di google.

***
        Awal bulan Juni kemarin, gue dapet info dari temen gue kalo Paramore Indonesia ngadain ParamoreNite 2013 di TeeBox Café, Kebayoran, Jakarta. Gue menyambutnya dengan antusias. Apalagi gue dapet kabar kalo bintang tamunya itu Volts Band. Aaaaaaak tidak! Gue ketemu bule lagi!
        “Han, ada acara ParamoreNite 2013 di daerah Kebayoran” Kata Trisna, temen gue. “Lo mau ikut nggak?” lanjutnya.
        “Wah, boleh tuh, Na! Harga tiketnya berapa?” tanya gue.
        “Murah sih, Han. Cuma tiga puluh lima ribu doang” jawab Trisna, “Gimana? Jadi ikut nggak? Acaranya bakal seru lho…”
        “Yaudah, gue ikut, Na!” saut gue mantap.

22 Jul 2013

Jangan Goda Kami, Setan!





        Selamat menjalankan ibadah puasa untuk umat Muslim se-Dunia! Gimana puasa hari ini? Berat nahan haus kah? Laper kah? Ato mungkin.. berat nahan mesum? Pasti. Naluri seorang pria saat melihat wanita yang mendekati sempurna terkadang bergejolak lebih dasyat ketimbang melihat objek lainnya.

        So, di bulan Ramadhan ini.. gue ngerasa ada yang janggal sama sambutan umat Muslim di Indonesia. Sepi, beda kayak jamannya gue masih kecil dulu. Tiap mau puasa, malemnya Tarawih, pulang Tarawih langsung nyangsang ke Kebon buat main petasan. Nggak peduli walau gue cuma berani mainan kembang api batangan, yang penting kan judulnya ‘main petasan’ juga.
***
        Terkadang, hal yang cenderung kekanak-kanakan itu menyenangkan lho.. contohnya kayak main petasan barusan. Rutinitas seperti itu udah nggak mungkin kita lakuin lagi. Nggak lucu aja kalo di usia 50 tahun nanti, gue nggak dateng Taraweh cuma karena pingin main petasan jangwe, yang endingnya bakal kejar-kejaran sama temen, sambil cambuk-cambukan pake… sarung.
         
        So, berjuta kenangan puasa saat kecil sudah mulai pudar, sekarang gue udah gede, udah tidur sendiri, nggak bareng orang tua lagi #IniPenting.
      
     Diluar pembicaraan soal tidur-bareng-orang-tua, Alhamdulillah, selama puasa ini gue nggak nemuin kendala yang cukup berarti. Bahkan saking kuatnya iman gue, beberapa temen deket, bahkan orang yang nggak gue kenal sekalipun ngirim gambar ke gue, ada yang lewat MMS, ada juga yang lewat email. Emang dasar Setan! Siapa juga yang kuat kalo liat gambar kayak gini:

16 Jun 2013

Peduli Lingkungan Bersama Green-Peace


Tepat tanggal 9 Juni 2013 kemarin, gue ngejalanin misi liburan gue dengan cukup sempurna. Berawal dari informasi tetangga gue yang bilang kalo tanggal segitu ada pameran kapal di Tanjung Priok, atau seperti festival Green-Peace gitu deh. Dan berujung pada niat ingin dateng kesitu, lantaran sepanjang hidup gue.. gue belum pernah ngerasain naik kapal. Sedih sih.. sedih banget, malahan.
So, karena gue penasaran rasanya naik kapal itu kayak apa. Maka dari itu.. gue nyoba buat dateng kesana. Kalo nggak salah, gue berangkat dari rumah sekitar pukul 8 pagi Waktu-Indonesia-Barat. Berbekal tampang se-adanya, dan duit 20rb yang udah kucel gara-gara kecebur kopi, White Coffee lebih tepatnya. gue tetep berambisi untuk menaiki kapal! Apalagi gue dapet informasi kalo di acara itu, isinya bule semua. “Wih, pasti ada paha! Iya, paha!” khayalan gue, kotor.

Kapalnya gede banget, gue takut dipalakin.


Gue berangkat menaiki motor Jupiter MX kebanggaan gue, bersama rombongan-rombongan lain (baca: rombongan yang penasaran sama kapal). Karena Rumah gue ada didaerah Bekasi Barat, jadi, mau-nggak-mau gue kudu lewat Kelapa Gading. Ya sekalian liat Mall-Mall gitu deh. “NORAK LO, HAN!” teriak pembaca blog ini. “Lho, emang orang keren nggak boleh norak ya?” jawab gue singkat.

26 Jan 2013

Oh Tampannya Tukang Tambal Ban Ini


“Farhan banguuuuuunn…..” nyokap gue ngebangunin gue tidur “bangun farhan, banguuun..”
“hoam..”
“heh. bangun, udah disamper temennya tuh..”
“HAH? TEMEN BU? SURUH MEREKA TUNGGUIN AKU YA..” gue lari dengan brutal ke kamar mandi.

Gue baru inget kalau hari itu gue mau pergi wisata bareng temen gue. dilain sisi, keterbatasan duit jadi penghalang gue, sedikit bingung juga nyari solusinya, mau ngebatalin.. nggak enak sama temen. Mau ikut dengan duit seadanya.. bisa-bisa gue mati kelaperan dan terdampar di tengah tempat wisata. Akhirnya gue dapet solusi yang luar biasa dasyat: ikutan kuis tengah malem.

“han, elo ikut nggak?” Tanya kekey, temen deket gue.
“ikut deh, elo bawa duit berapa key?”
“gue bawa duit 300ribu, kenapa?”
“hah?” gue kaget, “gue cuma ada 35ribu doang, gimana dong?”
“ongkos pulang-pergi aja 40ribu han..”
“………………….”

*gue lari ke dapur dengan kecepatan diatas rata-rata*

“MAMAAAAAAA… FARHAN MINTA UAAAAAANG…” gue keliatan durhaka.
“mau uang? Kerja sana..”
“kerja? Yaampun ma, minta sedikit aja kok..”
“emang uang yang mama kasih kemarin udah abis?”
“udah maa..”
“buat apa?”
“buat taruhan bola..”
“……………………”
Usaha gue buat dapet duitpun…. Gagal.