13 Des 2014

Ngomongin Idola

       Belahan bumi bagian mana yang penduduknya sama sekali nggak punya sosok idola? Jawabannya: enggak ada.

Bohong banget, kalo ada temen kita yang bilang, “Idola? Sorry, gue nggak punya idola. Kalopun punya, mungkin cuma ada tiga orang: bokap, nyokap, sama diri gue sendiri.”

Basi.

Lagian di jaman yang serba modern kayak sekarang, kita, sebagai anak muda, bisa dengan mudah mengakses segala macem kegiatan hiburan. Kayak musik, film, atau seni hiburan lain yang daya tariknya dapat disampaikan lewat sosok karakter di dalamnya.

Oke, kita ambil contoh lewat film. Kalian pernah nonton film Mission Impossible kan? Pernah ngeliat bagaimana si Tom Cruise berperan di dalam film tersebut? Pertanyaannya: menurut kalian, bagaimana konsep keberhasilan film ini? Apakah Mission Impossible yang membuat nama Tom Cruise dikenal? Atau malah sebaliknya, Tom Cruise yang membuat nama Mission Impossible jadi lebih dikenal?

Gimana?

Kalo gue setuju sama opsi kedua: Tom Cruise yang bikin film Mission Impossible jadi lebih dikenal.

Seandainya tokoh utamanya diganti sama Lucian Msamati (Lucian adalah aktor dari Zimbabwe. Taruhan sama gue, pasti kalian semua nggak kenal kan? Gue juga gak kenal. Barusan iseng aja nyari di google. Hahaha). Well, bayangin kalo aksi manjat gedung, pukul-pukulan, dan adegan lainnya dilakuin sama Lucian, pasti film Mission Impossible nggak bisa narik perhatian cewek-cewek penikmat film. Atau seandainya pemeran utamanya diganti sama aktor dari Iraq. Bayangin, saat film sudah mencapai ending, lalu ada partner girl yang mau nyium si aktor, pas bibir mereka udah berjarak 3 cm, si aktor bakal menghindar, lalu berkata dengan mantap, “Astaghfirullah, Ukhti.. Ciuman itu haram. Yasallam~”

*Jrengjreng*
Antiklimaks.
Penonton kecewa.

***

Jadi udah jelas kan, kalo di dalam suatu hiburan pasti ada sosok yang kita idolakan? Nggak mungkin kita menyukai film hanya karena judulnya menarik, nggak mungkin kita menyukai lagu hanya karena instrumennya bagus, dan nggak mungkin juga kita menyukai pemain bola hanya karena tanggal lahirnya yang sama kayak kita. Mustahil. Semua pasti ada sebabnya. Kayak temen gue, namanya Syifa, dia adalah fans berat Mesut Ozil. Pas gue tanya apa sebabnya, dia cuma bisa senyum, sambil berkata, “Gue islam, Ozil islam. Jadi elo tau kan kenapa gue ngefans banget sama dia?

Lihat? Cuma karena agama, Syifa bisa kagum sama seseorang. Seandainya cewek-cewek diluar sana punya pemikiran yang sama kayak Syifa (suka-karena-agamanya-sama), pasti nyari jodoh nggak akan sesusah ini. Hihihi..

Btw, gue juga punya sosok yang gue kagumi kok. Bukan dari film, bukan dari olahraga, bukan juga dari serial anime yang ada di komik-komik Jepang. Tapi dari bidang musik.

Musik adalah salah satu elemen terbaik dalam hidup. Kalo kata anak-anak band, no music no life. Gue sependapat sama mereka. Coba deh kalian perhatiin, tanpa musik, sebuah film hanya menjadi sajian hiburan tanpa emosi. Datar-datar aja. Dari bidang olah raga juga gitu, tanpa musik, suatu pertandingan akan menjadi hambar. Makanya pendukung klub-klub Indonesia sampe bikin ciri khas dukungan masing-masing. Nah, maka dari itu, gue percaya kalo musik adalah komponen terpenting dalam hidup kita.

Sebenernya gue suka semua aliran musik, kecuali aliran heavy-metal, atau aliran lain yang suara vokalisnya bisa bikin kuping kita pendarahan. Aneh aja, kita kan dengerin musik buat ngilangin rasa jenuh, kalo yang kita denger malah suara-suara macem: “RAWRRR… YOAGHH.. FUCKHELLYEAH.. DAMNIT RRWWRR… YOUROCKKKK.. AAAARRGGHH!!!!!” yang ada bukannya rasa jenuh yang ilang, tapi nyawa kita yang ilang.
Yekali, mati gara-gara dengerin lagu.

Oke, back to the main topic..
Jadi dari sekian banyak musisi di luar sana, gue sangat mengagumi sosok penyanyi country yang terkenal dengan kesederhananya: Taylor Swift. By the way, kalian kenal Taylor Swift, kan?

“Kenal, Han! Taylor: penjahit. Swift: mobil. Berarti penjahit yang hobi gonta-ganti mobil, ya?

ASTAGA.
BUKAN.
ADUH….

Taylor Swift itu musisi yang lahir di Amerika. Nih photonya:

Taylor dengan grammy-nya.
Cantiknya ngelanggar UU kewanitaan pasal 20 ayat 14.


Selain cantik, prestasi Taylor juga sangat mengagumkan. Di umurnya yang baru masuk 25 tahun, dia udah berhasil nulis seratus lagu lebih! Dan pastinya, jangan bandingkan Taylor Swift dengan musisi wanita tanah air, yang hanya bisa booming lewat satu lagu aja, setelah itu, namanya menghilang entah kemana, dan ketika namanya sudah mulai hilang, maka mereka (para musisi wanita tanah air) biasanya akan membuat sensasi untuk melambungkan namanya kembali. Trik yang sangat klasik.

Btw, semua lagu yang dinyanyikan oleh Taylor adalah lagu yang sederhana. Liriknya mudah dipahami, dan yang lebih istimewa lagi adalah, dia datang dengan suasana baru yang sedikit berbeda. Ya, Taylor Swift memilih country sebagai aliran musiknya. Sangat jauh dari selera pemusik muda pada umumnya.



Dan yang bikin gue makin mupeng adalah, Taylor Swift selalu memakai pakaian yang sederhana ditiap penampilannya. Padahal menurut FORBES, Taylor Swift termasuk dalam 5 musisi terkaya di dunia, lho. Keren kan?


Well, Taylor Swift lahir tanggal 13 Desember 1989. Dan, artikel ini juga gue posting tepat tanggal 13 Desember. Itu tandanya………..

SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE-25, TAYLOR SWIFT!

Mantannya Taylor Swift. Harry Styles.


Ah, terkadang kita selalu berlebihan dalam memperhatikan idola kita. Tapi nggak apa-apa, anggap aja balas budi, karena mereka (para idola kita) sudah memberikan yang terbaik pada kita semua, melalui karyanya.

Ohya, sebenernya tujuan postingan ini semata-mata cuma buat ngucapin selamat aja ke Taylor Swift, tapi kenapa malah jadi berbelit-belit ya? Hihihi nggak apa-apa deh.

Kalo kalian punya sosok yang diidolakan, boleh dong dishare. Siapa tau, gue juga suka sama apa yang kalian suka. Kan seru. :D

So, this is the end of the post.
        And………. happy weekend, fellas!

5 komentar:

  1. harry styles apanya si an? -.-

    BalasHapus
  2. Terima kasih ucapannya yaa~ (?) #lah #padahalbukanbuataku #yasudahgapapa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, blog saya dikomen sama pakar galau. :))

      Hapus
  3. Aaaaaaaakkkk, kakakku. Taylor Swift. Duh. Ntik ngets sih. :*

    BalasHapus

“Either positive or negative comments are good because it shows I am still relevant.” – Justin Guarini