10 Agu 2014

The Worst Mudik Ever!

         Jadi, gimana perasaan temen-temen yang ikut mudik kemarin? Trauma? Kesel? Atau malah seneng?

        Kalo gue sih tiga-tiganya dapet. Trauma, iya. Kesel, iya. Seneng juga iya. Jadi persentase-nya begini: Trauma (45%), Kesel (53%), Seneng (2%). Aneh emang.

        Tapi coba aja kalian bayangin. Tiap tahun jumlah pemudik semakin bertambah banyak, meski begitu, lebar jalan nggak bertambah sedikitpun. Segitu-gitu aja. Sampe kiamat!

        Beberapa hari yang lalu, gue baca di salah satu media televisi, kalo ternyata tahun 2014 ini Jakarta kedatangan 65rb pendatang baru. Ajaib banget. Kalo kita hitung dalam hitungan sepuluh tahun, itu artinya kita kedatangan 650rb pendatang baru. Kalo kita hitung lebih dalam lagi, di tahun 2100 nanti, Jakarta bakal kedatangan 6jt pendatang baru! Bombastis abis! Padahal di Tahun 1900-an, Jakarta hanya ditargetkan mampu menampung 700.000 penduduk. Sedangkan saat ini Jakarta sudah diisi oleh 9jt penduduk. Dan itu artinya, di tahun 2100 nanti, ibukota kita tercinta ini harus kuat menampung 15jt penduduk dari berbagai daerah. Can you imagine this situation, dude? 15jt penduduk!

***

        Balik lagi soal mudik. Menurut gue, mudik tahun ini adalah mudik terparah yang pernah kita rasain. Gimana nggak? Bagi mereka yang mudik naik mobil pribadi, perjalanan sejauh 100KM aja harus ditempuh selama kurang lebih 15 jam. Nggak kebayang gimana kalo jarak tempuh mudiknya itu sampe 1.000KM, wah, mungkin pas nyampe kampung, harga premium udah Rp 50.000/liter kali, ya? Hihihi..

        Kebetulan, mudik tahun ini, gue sekeluarga ikut meramaikan. Tidak sama seperti tahun-tahun sebelumnya, mudik tahun ini, gue ngerasa sedikit canggung. Apalagi setelah liat beberapa berita di tivi yang isinya nggak jauh-jauh dari kemacetan arus mudik. Khususnya bagi mereka yang ingin mudik ke Jawa Tengah, ataupun ke Jawa Timur.